Desa : Mojowarno
Kecamatan : Mojowarno
Kabupaten : Jombang
Bentuk Kegiatan : Hari
Raya Undhuh-undhuh (Persembahan)
Adalah suatu
adat/tradisi dari desa Mojowarno yang memiliki arti : segala sesuatu yang
diunduh/diambil untuk dijadikan
Persembahan kepada Tuhan dari hasil tanaman (panen), misalnya : Padi, Jagung,
Ketela, Buah-buahan, dll. Tradisi ini dilakukan untuk mengucap syukur kepada
Tuhan karena panennya berhasil (mayoritas penduduknya adalah orang Kristen dan
sebagai Petani).
Untuk membawa
persembahan itu ke Geraja, setiap kelompok (jadi disana di bagi menjadi
beberapa kelompok) menghias alat angkut persembahan yang berupa gerobak
itu semenarik mungkin, contohnya :
dibuat seperti orang atau Gedung. Jadi orang yang kebetulan lewat dan
melihatnya, akan mengucapkan kata “Waw”
Setelah Ibadah
Persembahan itu selesai, persembahan tersebut dilelang oleh warga. Hasil dari
pelelangan tersebut dapat digunakan untuk keperluan Gereja dan umatnya yang
kekurangan. Bersamaan dengan acara pelelangan tersebut diadakan juga Pemeran,
Pasar Murah dan pertunjukan musik lesung oleh ibu-ibu. Dan malam harinya
dilanjutkan dengan acara pertunjukan Wayang.
Yang menghadiri acara ini tidak hanya orang sekitar daerah itu saja, namun orang-orang dari luar daerahpun ada yang datang, seperti dari : Jakarta, Surabaya, dan Jogjakarta. Sampai-sampai tradisi ini oleh Pemerintahan Jombang dijadikan sebagai Kalender wisata.
Waktu Pelaksnaan :
Bulan Mei, tepatnya Minggu Pertama
Segi Positif :
1. Warga diajak untuk mempersembahkan hasil bumi kepada Tuhan.
2. Untuk bertemunya seluruh warga baik kecil sampai tua, dari desa tersebut atau desa lain (semacam Reuni)
3. Memberi kesempatan kepada warga untuk berjual beli hasil bumi atau hasil karya.
Segi Negatif :
1. Kadang kala dipakai orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan kejahatan (Copet)
2. Kadang kala bertengkar karena saking banyaknya orang.
Comments