Suatu ketika, hiduplah sekelompok rambut yang lurus, lembut, teratur dan harum. Setiap hari mereka bersukacita. Mereka bernyanyi bersama, bergoyang bersama, dan bercanda bersama. Hingga suatu ketika, datanglah angin yang menerpa rambut-rambut itu. Meraka menjadi terpisah-pisah, tak beraturan dan menjadi sangat berantakan. Pada saat yang sama pula, Sang Pemilik menyisir rambutnya, itu dengan sisir. Seketika, rambut itu menjadi sangat rapi dan teratur seperti semula.. Sebenarnya cerita ini menggambarkan kehidupan kita, para manusia. Kita hidup berkelompok sebagai makhluk sosial, bersukacita bersama, bernyanyi bersama, bergurau bersama dan saling bekerja sama. Namun ketika masalah kehidupan menerpa kita, kita menjadi menjauh dari mereka. Kita menjadi terpisah dari mereka. Karena kita sibuk dengan kesusahan/masalah kita. Namun pada saat yang sama pula, Sang Pemilik kita (TUHAN YESUS) tidak akan membiarkan kita menderita. Dia tidak akan tega melihat kita kesusahan. Asal ki
Pengungkapan ekspresi sang pembuat