Kala itu, fajar telah menyingsing. Terdengar suara burung bernyanyi merdu. Angin sejuk bertiup, membuat setiap insan yang dilewatinya menggigil kedinginan. Suara gaduh terdengar dari dapur setiap rumah, bertanda tangan kasar para ibu sedang menyiapkan sarapan bagi keluarganya. Tak terkecuali dapur rumah dipojokan jalan desa itu. Tampak seorang ibu sedang memasak makanan bagi suami dan anak-anaknya. Bu Yani, demikianlah ia disapa para tetangga. Setelah selesai memasak, Bu Yani bergegas ke kamar tidur kedua putrinya. Seperti biasa, ia membangunkan putri sulungnya. Sengaja ia tidak membangunkan putri bungsunya, karena belum saatnya dia bangun pagi untuk pergi sekolah. “Mbak Rika, ayo bangun! Sudah siang! Sekolah atau enggak ?” dengan sabar, ia berkata. “Hmm. Iya bu, sebentar lagi ya!” setengah sadar putri sulungnya menjawab. “Hei, ayo bangun. Sekarang sudah jam 6 pagi lho . Kamu mau telat ke sekolah?”
Pengungkapan ekspresi sang pembuat